Amat penting dalam kehidupan ini untuk mengakhiri segala sesuatu dengan baik. Sebab, ada pepatah bilang: “Harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading, manusia mati meninggalkan nama”. Ini menyiratkan bahwa tiap orang pasti meninggalkan bekas dalam hidupnya.
Jika ditelisik lebih dalam, peribahasa tersebut punya makna yang lebih luas. Lema mati bisa diartikan secara lain. Tidak hanya melulu soal berpisahnya jiwa dari jasad manusia. Bukan sebatas persamaan antara harimau, gajah, dan manusia. Mati bisa berarti ketidakberdayaan, ketakberkuasaan, atau terputusnya sesuatu dari sesuatu.
Kalau seperti itu, sepanjang hidup ini kita akan merasakan “mati-mati” kecil yang banyak jumlahnya. Di tiap mati-mati tersebut manusia pasti meninggalkan namanya. Bisa baik, bisa buruk. Apapun kenyataannya, itulah warisan yang ia tinggalkan selama ia masih berdaya, berkuasa, dan memiliki kekuatan.
Seberat-beratnya peran manusia dalam hidup ialah menjadi pemimpin. Suka tidak suka, mau tidak mau, semua kita adalah pemimpin. Minimal, pemimpin bagi diri dan keluarga masing-masing. Lebih-lebih jika perannya sebagai pemimpin masyarakat atau bangsa. Pastilah sukar untuk mengakhirinya dengan elegan.
Maka dari itu, persiapan menuju masa “pensiun” dalam hidup menjadi sangat urgen. Seperti disinggung di atas, mati bukanlah persoalan yang sejati. Letaknya ialah bagaimana kita mempersiapkan kematian itu sendiri. Dalam konteks ini yakni mempersiapkan masa-masa disaat meletakkan segala peran yang diemban saat ini.
Konsekuensi yang diambil tentu buah yang dipetik di masa mendatang. Penyesalan memang tercipta untuk berada di akhir perjalanan. Namun, kita juga tidak bisa berdendang ria tentang masa depan jika tidak merebut apa yang ada di hari ini. Saat ini.
Bersiaplah untuk menyambut kematian dengan mewariskan sesuatu yang berguna. Sesuatu yang dapat melekat dalam ingatan orang-orang di sekitar kita. Bukan takut dan bersembunyi di balik kata “nyaman”. Dan, pasrah menunggu tanpa pernah tahu apa yang ada di pikiran orang.
Credit to : Najib Abdillah
No comments:
Post a Comment