"Nggak, apaan tuh?"
"Aku dapet dari internet. Kalo nggak salah ceritanya begini; ada seorang bapak yang punya anak yang suka ngamuk dan marah-marah. Suatu hari dia menasehati anaknya itu, katanya nggak baik marah-marah dan menyakiti hati orang lain. Si anak ngeles, dia bilang kan dia bisa minta maaf sesudahnya. Nah, si bapak nyuruh anak itu memaku pagar rumah mereka dengan sebuah paku setiap kali dia kehilangan kesabarannya dan membentak orang lain. Sesudah dia minta maaf, dia boleh mencabut paku itu... Setelah itu, beberapa bulan atau tahun kemudian, si bapak nunjukin pagar mereka ke anaknya. Pagar itu memang bersih dari paku, tapi kalau diperhatikan dari dekat banyak lubang-lubang dan luka bekas paku yang menghiasi pagar itu..."
"..."
"Jadi intinya... biarpun kesalahan bisa dihapus dengan kata maaf, bekasnya nggak semudah itu dilupakan orang. Kamu nggak bisa begitu saja menghapus rasa sakit yang sudah terlanjur membekas..."
Quoted from MetroPop : C'est La Vie by Fanny Hartanti (Page 250)
No comments:
Post a Comment